Pages

Wednesday, February 7, 2024

Nanoplastik yang Lebih Berbahaya daripada Mikroplastik

Penelitian terakhir menunjukkan nanoplastik telah ada di lingkungan. Nanoplastik ini lebih buruk dan berbahaya daripada mikroplastik. Jika mikroplastik berukuran dalam skala mikrometer, sedangkan nanoplastik hanya berukuran nanometer. Jika mikroplastik masih terlihat oleh mata atau mikroskop, sedangkan nanoplastik nyaris tidak terlihat. 

Nanoplastik terbentuk ketika potongan-potongan plastik yang lebih besar terurai karena sinar UV, gelombang, enzim alami, atau faktor lingkungan lainnya. 

Pencemaran ini terjadi seiring dengan lamanya waktu sampah plastik akan mengalami degradasi akibat adanya tekanan mekanis atau radiasi ultraviolet matahari menjadi mikroplastik dan nanoplastik.

Masuknya polutan partikel ini juga bisa melalui sistem pernapasan karena partikel nanoplastik tersebar di udara. Nanoplastik dapat terurai dan terlepas ke udara, misalnya ketika seseorang memperbaiki pipa saluran pembuangan. Setelah mengudara, nanoplastik dapat melayang sejauh ribuan kilometer, hingga kutub bumi. 

Metode terbaik mendeteksi nanoplastik bergantung pada jumlah pengambilan sampel di air laut dan proses filterisasi. Jika manusia mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi partikel nanoplastik dapat terakumulasi di dalam tubuh sehingga menurunkan kesehatan.

Diperkirakan nanoplastik sudah ada lebih dari 100 tahun sejak penemuan plastik. 

Karena ukurannya yang jauh lebih kecil, nanoplastik dapat masuk ke tempat-tempat yang tidak dapat dimasuki oleh mikroplastik. Misalnya, jika mikroplastik bisa masuk ke dalam organ tubuh hewan, nanoplastik bisa masuk ke dalam sel mereka. 


Mikroplastik dan nano plastik saat ini sudah menjadi bahaya laten bagi kesehatan manusia semakin nyata. Hasil penelitian menunjukkan, setiap tahunnya rata rata orang memakan sekitar 50.000 partikel mikroplastik dan juga dalam jumlah yang sama kita menghirupnya melalui udara yang tercemar.

Jika masalah ini tidak diantisipasi, maka dalam waktu dekat mikroplastik dan nano plastik  akan menjadi masalah kesehatan yang sangat serius bagi Indonesia.

Sampah plastik telah terbukti mempengaruhi lebih dari 660 spesies laut di seluruh dunia. Plastik yang dikenal ringan, kuat, tahan lama, dan murah, dan karakteristik ini membuatnya cocok untuk pembuatan berbagai produk. Namun, plastik juga dapat membahayakan lingkungan hidup. Ancaman plastik yang paling menonjol bagi kehidupan akuatik terjadi dari proses konsumsi rantai makanan.

Banyak orang yang tidak sadar bahwa kontaminasi mikroplastik ini sudah masuk ke dalam rantai makanan dan akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia. Hal ini karena akan berdampak buruk tidak saja pada lingkungan namun juga pada kesehatan masyarakat tanpa disadari banyak orang. 

Nanoplastik membawa segala macam bahan aditif kimia yang bisa menyebabkan sel-sel stres, kerusakan DNA dan perubahan metabolisme atau fungsi-fungsi sel.


Sekitar 90 persen dari partikel plastik yang ditemukan di air mineral adalah nanoplastik yang tidak terdeteksi di penelitian sebelumnya. Sebuah studi mengevaluasi air kemasan plastik dapat mengandung partikel plastik 100 kali lebih banyak atau 240.000 pecahan plastik yang dapat membawa masalah kesehatan. 

Sumber lain sebuah penelitian baru, menunjukkan bahwa sebuah botol air berkapasitas satu liter (33 ons) rata-rata mengandung sekitar 240.000 fragmen plastik. 

Dan dari sumber yang lain, mengungkap temuan 250.000 potongan partikel nanoplastik yang sangat kecil dan tidak terlihat ada di dalam botol kemasan. Temuan terkini itu terdeteksi dan dikategorikan untuk pertama kalinya oleh mikroskop menggunakan laser ganda.

Meskipun polusi plastik ada di mana-mana di bumi, air kemasan menjadi perhatian khusus para ilmuwan karena potensinya memasukkan partikel plastik ke dalam tubuh manusia. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2022 menemukan bahwa konsentrasi mikroplastik dalam air kemasan lebih tinggi dibandingkan air keran.

Sebuah laporan dari tahun 2021 memperingatkan bahwa membuka dan menutup tutup botol plastik berisi air dapat melepaskan serpihan plastik kecil ke dalam cairan. Mereka juga berencana untuk menyelidiki nanoplastik dalam sampel air keran dan salju yang dikumpulkan dari Antartika bagian barat.


Dunia saat ini sedang tenggelam di timbunan polusi plastik, dengan lebih dari 430 juta ton plastik diproduksi tiap tahunnya dan mikroplastik ditemukan di lautan dunia, makanan dan air minum, di mana sumber-sumbernya banyak yang berasal dari pakaian dan filter rokok.

Hampir seluruh peneliti menyatakan untuk mengurangi konsumsi AMDK, air minum dalam kemasan. Para peneliti telah mulai mengurangi penggunaan air minum dalam kemasan setidaknya separuhnya, lalu mulai lebih mengandalkan air yang disaring di rumah.


Penelitian modern mengenai dampak nanoplastik terhadap lingkungan laut. Diantaranya adalah sebagai berikut.

Nanoplastik berdampak negatif terhadap ukuran, kesuburan dan perkembangan embrio Daphnia, krustasea kecil yang ukuran tubuhnya tidak melebihi 6 mm bahkan di usia dewasa. Sedangkan untuk mikroalga, nanoplastik mempengaruhi ukuran dan jumlah sel di coenobia, kelompok sel independen yang hidup bersama. 

Daphnia dan ganggang hijau Scenedesmus, yang hidup di air tawar, ditambahkan emulsi nanopartikel polistiren dengan konsentrasi tertentu. Percobaan menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi polistiren menyebabkan penurunan ukuran tubuh dan kesuburan Daphnia. 

Dalam kasus mikroalga, dampak nanoplastik terlihat pada perubahan jumlah dan proporsi sel hidup dalam suatu populasi, serta ukuran sel dan jumlahnya di coenobium. 


Sumber :

https://www.republika.id/posts/48696/nanoplastik-lebih-bahaya-daripada-makroplastik

https://ppid.ipb.ac.id/prof-ronny-rachman-noor-ungkap-semakin-nyatanya-bahaya-laten-mikroplastik-dan-nanoplastik-bagi-kesehatan/

https://unair.ac.id/rumput-laut-dan-respon-imun-tubuh-yang-terpapar-nanoplastik/

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240115120549-37-505684/ada-240-ribu-serpih-plastik-di-1-liter-air-mineral-botol-ini-risetnya

https://www.kompasiana.com/rimantho/5fd99aca8ede4839bb020da2/apa-itu-nano-plastik-apa-bahayanya-bagi-lingkungan?page=all

https://www.antaranews.com/berita/3906852/kandungan-nanoplastik-dalam-air-kemasan-dapat-bahayakan-kesehatan

https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20240114191612-33-505507/astaga-ahli-temukan-250000-nanoplastik-di-botol-kemasan

https://www.bloombergtechnoz.com/detail-news/26164/peneliti-air-botol-kemasan-mengandung-ratusan-nanoplastik

https://agroindonesia.co.id/awas-ilmuwan-temukan-partikel-nanoplastik-di-amdk/

https://www.kalbarnews.co.id/2024/01/menurut-penelitian-nanoplastik.html#google_vignette

No comments:

Post a Comment