Pages

Saturday, February 3, 2024

Hujan Plastik akibat Sampah Mikroplastik

Musim hujan sekarang ini kita perlu waspada. Bukan hanya dari derasnya hujan, atau karena kita bisa terserang penyakit karena kedinginan, namun juga kita harus waspada terhadap kandungan air hujan. Karena air hujan diduga mengandung partikel plastik.

Sebuah studi mengatakan bahwa dalam air hujan terdapat kandungan plastik berukuran mikroskopis yang pada akhirnya akan menyebabkan hujan plastik. Mikroplastik adalah partikel yang berukuran kurang dari 5mm yang dapat mengontaminasi air yang kita konsumsi dan minum.

Hal ini dikarenakan mikroplastik sangat melimpah yang menjadi sumber polusi yang dapat kita temui baik di daratan maupun di lautan. Sampah plastik terurai menjadi potongan-potongan kecil seiring berjalannya waktu dan menyebar ke atmosfer, tubuh manusia, dan spesies.

Partikel mikroplastik dapat menimbulkan penyakit dan kondisi termasuk kanker, infertilitas, dan gangguan hormon. Bahkan, tidak menyerang manusia saja, mikroplastik juga mempengaruhi pembentukan awan dan potensi dampaknya terhadap krisis iklim.

Jika polusi udara plastik tidak segera ditangani dengan serius, maka kombinasi dengan perubahan iklim akan menjadi risiko ekologi yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.

Hujan plastik, dimulai dari siklus alamiah dari siklus air, dimana air yang ada di bumi menguap karena terpapar sinar matahari. Kemudian, terbentuk sekumpulan awan hingga akhirnya turun hujan. Yang menjadi masalah adalah kondisi air sekarang dipenuhi oleh sampah plastik. Sampah plastik menutupi permukaan lautan, sungai dan got. 

Plastik sebagai benda yang sulit terurai, plastik akan terus berada di air. Namun, tidak selamanya berada dalam kondisi utuh. Ada yang terpecah-pecah menjadi bagian kecil. Pecahan-pecahan tersebut kemudian disebut mikroplastik yang tidak terlihat secara kasat mata, tetapi berada di air. Masalah makin besar ketika mikroplastik itu berubah menjadi partikel kecil bernama nanoplastik. Saat terjadi siklus air tersebutlah, plastik-plastik tersebut ikut serta ke langit dan turun sebagai hujan di berbagai tempat.


AMDK atau air minum dalam kemasan dalam bentuk gelas maupun botol plastik yang paling banyak menyumbangkan sampah di perairan Indonesia, yang memperbesar kerusakan lingkungan dan memperbesar risiko penyebaran mikroplastik dari konsumsi makanan laut ke tubuh manusia.

Selain berasal dari sampah plastik besar yang terpecah menjadi potongan lebih kecil, mikroplastik juga bisa berasal dari plastik polietilen yang sengaja diproduksi dan ditambahkan ke produk-produk tertentu. Misalnya, produk kecantikan, bahan pembersih, cat, dan sebagainya. Dengan ukuran sangat kecil dan ringan, mikroplastik dapat menyebar mudah ke seluruh pelosok Bumi


Menurut penelitian, paus biru secara tidak sengaja mengkonsumsi hingga 10 juta keping mikroplastik setiap hari. Itu setara dengan satu truk sampah plastik yang dibuang ke laut setiap menit. Pada manusia, potongan plastik mikroskopis telah terdeteksi dalam darah, ASI, dan plasenta.

Bahkan sebuah studi menunjukkan fenomena hujan mikroplastik terjadi di beberapa puncak gunung tertinggi di dunia. Misalnya di Pegunungan Rocky, Amerika Serikat. Studi lainnya, juga ditemukan mikroplastik dalam jumlah banyak di puncak Pyreness, pegunungan yang terletak di antara Prancis dan Spanyol. 

Hal ini tentunya sangat mengejutkan karena partikel mikroplastik yang dilihat di pegunungan tentunya telah terangkut dari jarak jauh. Serat plastik mikroskopis beraneka warna kemudian ditemukan pada lebih dari 90% sampel. Warna yang paling sering muncul adalah biru, merah, perah, ungu, hijau, dan kuning. 


Sumber :

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7150018/waspada-hujan-plastik-indonesia-tak-luput.

https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20240117102551-33-506505/fenomena-hujan-plastik-menghantui-bumi-begini-gambarannya

https://www.mongabay.co.id/2022/09/11/fenomena-hujan-plastik-mungkinkah-terjadi/

https://nationalgeographic.grid.id/read/131824515/hujan-plastik-terjadi-di-salah-satu-pegunungan-tertinggi-di-amerika

https://www.dream.co.id/stories/aneh-tapi-nyata-hujan-plastik-terjadi-di-paris-kok-bisa-230530h.html

https://nasional.tempo.co/read/1723618/mikroplastik-dibalik-kemasan-botol-dan-gelas-plastik

No comments:

Post a Comment