Pages

Saturday, May 27, 2023

Cut the Tosh

Multi Bintang Indonesia hampir capai 100 persen energi terbarukan

Sabtu, 27 Mei 2023 14:11 WIB


Produsen minuman PT Multi Bintang Indonesia Tbk dalam Laporan Keberlanjutan 2022 menyampaikan bahwa usaha perusahaan dalam mencapai Brew a Better World (BaBW) 2030 sudah selangkah lebih dekat mencapai 100 persen.

BaBW adalah strategi Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) Multi Bintang Indonesia yang terdiri atas tiga pilar: keberlanjutan lingkungan, keberlanjutan sosial, dan konsumsi bertanggung jawab, seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima di Jakarta pada Sabtu.

"Kami bangga atas kemajuan dalam mencapai operasional yang lebih berkelanjutan, namun kami menyadari bahwa jalan kami masih panjang. Kami berambisi untuk terus meningkatkan upaya kami untuk menciptakan dampak yang lebih positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Dayna Adelman, Head of Corporate Affairs untuk Multi Bintang Indonesia.

Dalam laporan bertema "Cut theTosh", perusahaan terus melakukan peningkatan untuk membuat proses produksi dan rantai pasoknya lebih berkelanjutan sebagai bagian dari upayanya menuju dampak net-zero.

Sebagai contoh, perusahaan telah mencapai 67 persen dampak air yang positif, yang artinya Multi Bintang Indonesia senantiasa memastikan bahwa air yang digunakan selama proses produksi akan kembali ke alam dan masyarakat melalui program konservasi.

Selain itu, pada tahun 2022, perusahaan telah menggunakan lebih dari 32 persen energi terbarukan dari berbagai sumber, yakni dari biomassa, biogas, dan termal. Penggunaan energi terbarukan dalam proses produksi telah sukses mengurangi emisi CO2 sebanyak 17 persen.

"Multi Bintang Indonesia juga turut mengambil langkah proaktif untuk mencapai ZeroWaste to Landfill di seluruh operasinya karena 98 persen limbah produksi telah didaur ulang," kata Dayna.

Angka tersebut menjadi signifikan karena menunjukkan tanggung jawab perusahaan dalam melestarikan sumber daya, sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan selama melakukan proses produksi.

Aksi lainnya yang diambil oleh perusahaan adalah dengan mengimplementasikan sistem penggunaan kembali atau reuse pada kemasan produk guna mengurangi limbah yang berakhir di pembuangan akhir dan meningkatkan jumlah botol bekas.

Multi Bintang Indonesia, yang berkolaborasi dengan paramitra, dapat mengembalikan dan menggunakan kembali 75 persen botol kaca, keg, dan krat. Ke depannya, perusahaan akan bekerja bahu membahu dengan berbagai pemangku kepentingan untuk merevolusi pengumpulan sampah dan upaya penggunaan kembali demi mengatasi masalah pengelolaan sampah dan mendorong konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.

Perusahaan berfokus dalam menjalankan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan dan inklusivitas karyawan, komunitas, dan masyarakat.

Kemudian, dalam pilar menuju moderasi dan penggunaan alkohol yang tidak berbahaya, Multi Bintang Indonesia terus menyebarkan pesan konsumsi yang bertanggung jawab pada masyarakat. Tujuannya yaitu meningkatkan literasi alkohol dan menyoroti penggunaan berbahaya dari alkohol.

"Perusahaan mengalokasikan 13 persen dari anggaran pembelian ruang iklan untuk menyebarkan pesan konsumsi bertanggung jawab," kata Dayna.

Fasilitas biomassa kedua Multi Bintang Indonesia di Tangerang merupakan hasil kolaborasi dengan BECIS. Dengan memanfaatkan sekam padi sebagai sumber utama biomassa, fasilitas biomassa di Tangerang akan meningkatkan penggunaan energi terbarukan dalam produksi hingga 64 persen pada tahun 2023.


Sumber :

https://www.antaranews.com/berita/3559044/multi-bintang-indonesia-hampir-capai-100-persen-energi-terbarukan

Friday, May 26, 2023

Rumah dari Beton Campuran Popok Bayi

Pertama di Dunia! Rumah dari Beton Campuran Popok Bayi Hasil Riset Ilmuwan RI

Jumat, 26 Mei 2023 14:30 WIB

Permasalahan penggunaan bahan bangunan dan permasalahan limbah yang dapat menyebabkan permasalahan iklim kerap menjadi perbincangan. Masalah ini membuat salah satu insinyur sipil di Universitas Kitakyushu asal Indonesia memulai proyek membuat rumah dari beton yang menggunakan campuran popok bayi saat mengajar di Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB).

Dituliskan dalam jurnal Nature berjudul 'Application of Non-Degradable Waste As Building Material For Low-Cost Housing' yang disusun Siswanti Zuraida, Bart Dewancker dan Romi Bramantyo Margono yang dipublikasikan 18 Mei 2023, di sebagian negara berkembang akses terhadap perumahan yang sesuai dan terjangkau kerap menjadi permasalahan. 

Perumahan dengan harga terjangkau artinya perumahan yang lokasi dan kualitasnya sesuai, tetapi dengan biaya yang tidak membebani penghuni dan tidak mengganggunya untuk memenuhi biaya hidup lainnya. Sayangnya, dua aspek terpenting dalam bangunan, yaitu tanah dan bahan bangunan dipatok dengan harga yang tinggi sehingga menjadi tidak terjangkau bagi masyarakat miskin perkotaan.

Pada Indonesia sendiri penyediaan perumahan dengan harga terjangkau telah menjadi perhatian tiga dekade terakhir. Hal itu disebabkan karena terdapat pertumbuhan populasi perkotaan sebesar 4,1% per tahun. Selain itu, pertumbuhan populasi juga menyebabkan peningkatan kapasitas limbah dalam hal pengelolaan limbah. Data statistik menyebutkan total limbah pada tahun 2019 ialah 29,21 juta ton dan meningkat menjadi 32,76 ton pada tahun 2020.

Pertumbuhan populasi juga meningkatkan popularitas dari popok sekali pakai karena kenyamanannya dan harga yang terjangkau untuk digunakan. Permasalahan tersebut membawa para ilmuwan terhadap penemuan penggunaan popok yang dihancurkan untuk menggantikan 9 hingga 40% pasir yang digunakan dalam pembuatan beton tanpa mengurangi kekuatannya.

Masih dari laman Nature, popok sekali pakai merupakan sumber limbah non-daur ulang yang semakin meningkat. Selain itu, produksi semen juga berperan atas 7% emisi gas rumah kaca global dan mengonsumsi sekitar 50 miliar ton pasir setiap tahun.


Beton Campuran Popok Bayi Jadi Bahan Dasar Bangunan

Penelitian ini dipimpin oleh Siswanti Zuraida, dimana ia menggunakan beton yang bercampur popok untuk membangun sebuah rumah kecil di Indonesia. Hal itu membuktikan bahwa limbah dapat dimanfaatkan kembali untuk membangun rumah yang terjangkau bagi komunitas dengan pendapatan rendah. Zuraida mengungkapkan pemanfaatan limbah sebagai bahan bangunan ini berkaitan besar dengan sumber daya yang tersedia.

"Dengan pertumbuhan populasi, limbah popok juga akan bertambah. Ini merupakan tantangan, jadi kami berpikir bahwa ini akan menjadi bagian dari kontribusi kami untuk mendaur ulang limbah ini," jelasnya.

Popok sekali pakai terbuat dari bubur kayu, kapas, dan polimer superabsorben. Sejumlah kecil dari bahan-bahan ini terbukti bisa meningkatkan sifat mekanik beton. Prosesnya yakni popok akan dicuci, dikeringkan, dan dihancurkan. Bahan yang dihasilkan dari popok yang dihancurkan akan dicampurkan dengan semen, pasir, kerikil, dan air.

Melalui pengujian yang dilakukan oleh tim peneliti, mereka menemukan bahwa semakin banyak penggunaan limbah maka semakin rendah kekuatan tekannya. Hal tersebut menyebabkan komponen struktural seperti kolom dan balok memerlukan proporsi limbah popok yang lebih kecil dibandingkan elemen arsitektur, seperti dinding dan blok beton.

Pada rumah prototipe satu lantai, para peneliti menghitung bahwa 27% pasir dapat digantikan oleh limbah popok. Namun, jika rumah akan dibangun sampai tiga lantai, maka proporsinya harus turun menjadi 10%.

Menariknya, pada komponen arsitektur, hingga 40% pasir dapat digantikan oleh limbah popok dengan proporsi tertinggi digunakan pada panel dinding beton. Sementara, lantai dan paving memerlukan struktur yang lebih kuat dibanding dinding untuk memenuhi standar bangunan. Hal itu menyebabkan hanya 9% pasir yang dapat digantikan oleh popok bekas pakai.


Penggunaan Popok Sesuai Standar Bangunan Indonesia

Rumah percobaan menggunakan beton dengan campuran popok bekas pakai dengan mengikuti standar bangunan di Indonesia, dengan luas lantai 36 meter persegi atau setara dengan sekitar 2,5 tempat parkir mobil. Para peneliti kemudian menggunakan beton popok sebagai komponen arsitektur dan balok logam untuk komponen struktural dengan tujuan untuk mempercepat proses pembangunan. Secara keseluruhan, rumah percobaan ini memanfaatkan sekitar 1,7 meter kubik limbah popok atau setara dengan sekitar 8% dari volume total material komposit.

"Sebagai cara untuk mendapatkan nilai dari limbah yang tidak terurai, ini adalah langkah yang bagus dan sangat berharga dalam proses bertahap," ungkap Christof Schröfl, kimiawan yang meneliti bahan bangunan berkelanjutan di Universitas Teknologi Dresden, Jerman.

Kendati demikian, ia juga memperingatkan bahwa mengangkut limbah popok ke pabrik pengolahan atau lokasi konstruksi dapat menghasilkan jalur transportasi yang cukup panjang.

Oleh sebab itu, para peneliti lebih disarankan untuk menggunakan dinding yang terbuat dari bahan komposit berbasis kayu daripada beton untuk meningkatkan rumah yang ramah lingkungan tetapi dengan biaya rendah.

Zuraida mengungkapkan bahwa memisahkan popok dari aliran limbah menjadi bagian yang paling menantang dalam mengaplikasikan karyanya ke dunia nyata.

"Tidak ada sistem dukungan dalam pengelolaan limbah sampah kota untuk memisahkan popok," ungkap Zuraida.

"Botol plastik sudah dipisahkan sekarang karena didaur ulang dengan cukup mudah, tetapi popok biasanya masuk ke proses pembakaran," tutur Zuraida.


Sumber :

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6740192/pertama-di-dunia-rumah-dari-beton-campuran-popok-bayi-hasil-riset-ilmuwan-ri.

Monday, May 22, 2023

Pemanasan Global karena Efek Rumah Kaca

INFOGRAFIS: Dan Bumi pun Makin Panas

Rabu, 17 Mei 2023 08:59 WIB



Para ilmuwan mengungkap proses pemanasan global yang disebabkan terutama oleh efek rumah kaca akibat emisi karbon. Simak prosesnya


Sumber :

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20230516152109-202-950347/infografis-dan-bumi-pun-makin-panas?utm_campaign=cnnsocmed&utm_medium=oa&utm_source=twitter&utm_content=infog.

Sunday, May 21, 2023

The Plastic-Eating Worms


Meet The Plastic-Eating Worms | Planet Fix | BBC Earth Lab

These worms can eat plastic. Not only that, but they can digest it too! In the fifth and final episode of 'Planet Fix', we speak to the scientists exploring how nature is fighting back against one of the world's biggest polluters.


Saturday, May 20, 2023

Penguatan Kemitraan Kehutanan & Penanganan Perubahan Iklim

Jokowi Dorong Penguatan Kemitraan Kehutanan Indonesia-Brasil

Sabtu, 20 Mei 2023

Joko Widodo Presiden Republik Indonesia (RI) mendorong penguatan kemitraan bidang kehutanan antara Indonesia dan Brasil saat pertemuan bilateral dengan Luiz Inacio Lula da Silva Presiden Brasil di sela-sela KTT G7 di Hotel Rihga Royal, Hiroshima, Jepang, Sabtu (20/5/2023).

Isu kehutanan menjadi topik utama kedua pemimpin dari negera tersebut, mengingat Indonesia dan Brasil merupakan dua negara yang memiliki luas hutan tropis terbesar di dunia. Oleh karena itu, Jokowi menekankan pentingnya soliditas di antara negara-negara pemilik hutan, termasuk misalnya Republik Demokratik Kongo.

“Lebih dari 30 persen hutan tropis (dunia) dimiliki Indonesia-Brasil dan Republik Demokratik Kongo,” ucap Jokowi dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, saat dilansir dari Antara.

Jokowi dan Lula juga sempat membahas kerja sama penanganan perubahan iklim, di mana kedua pemimpin menyampaikan komitmen negara masing-masing dalam isu tersebut. Keduanya sepakat untuk mendorong negara-negara maju merealisasikan komitmen penyediaan dana perubahan iklim.

Dalam kesempatan itu, kedua kepala negara tersebut juga menyatakan keyakinan bahwa hubungan Indonesia-Brasil akan semakin meningkat di masa mendatang.

Selain itu, keduanya juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam pengembangan peternakan serta pengadaan daging untuk Indonesia.

Sementara itu, Lula secara tidak langsung juga menyampaikan undangan kepada Jokowi agar berkenan melakukan kunjungan kenegaraan ke Brasil.

“Saya sangat mengharapkan kedatangan Presiden Widodo ke Brasil dan kita akan dapat membahas lebih banyak lagi kerja sama antara dua negara berkembang yang besar seperti Indonesia dan Brasil,” ujar Lula.

Turut mendampingi Presiden RI dalam pertemuan bilateral Indonesia-Brasil adalah Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta Retno Marsudi Menteri Luar Negeri.

Hadir pula dalam kesempatan itu, Erick Thohir Menteri BUMN , Pramono Anung Sekretaris Kabinet, dan Santo Darmosumarto Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri RI.(ant/ris/faz)


Sumber :

https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2023/jokowi-dorong-penguatan-kemitraan-kehutanan-indonesia-brasil/

Monday, May 8, 2023

Desain Biophilic yang Ramah Lingkungan

Yuk, Mengenal Desain Biophilic Yang Ramah Lingkungan

14 Okt 2017

Hunian yang baik ialah hunian yang dapat menciptakan kebahagiaan dan kenyamanan bagi penghuninya. Salah satu faktor pendukung untuk mewujudkan hal tersebut ialah dengan menyematkan unsur alam pada hunian.

Pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan bawaan untuk berhubungan dengan alam yang dikenal dengan hipotesa biophilia (cinta alam). Dalam dunia arsitektur, hunian dengan sentuhan natural atau alam dikenal dengan istilah biophilic design atau desain biophilic.

Istilah ini mungkin terasa asing untuk Anda. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai desain biophilic, yuk, simak tulisan berikut yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi hunian Anda.


Apa itu Desain Biophilic?

Istilah biophilia (cinta alam) muncul sekitar tahun 1980 ketika urbanisasi meningkat yang mengakibatkan terputusnya hubungan manusia dengan alam. Tingkat migrasi ke perkotaan di negara maju dan berkembang sangat tinggi saat itu.

Manusia semakin dekat dengan modernitas dan mulai melupakan alam.Ranah arsitektur kemudian menggunakan gagasan biophilia untuk mengembalikan kedekatan manusia dengan alam.

Akhirnya terciptalah desain arsitektur biophilic yang dibuat guna menguatkan hubungan antara alam dan lingkungan buatan manusia. Tak heran jika unsur alam merupakan aspek utama pada desain ini.


Relevansi Desain Biophilic

Badan Kesehatan Dunia (WHO) meramalkan bahwa penyakit sejenis stres, seperti gangguan kesehatan mental dan kardiovaskular akan menjadi penyumbang penyakit terbesar di tahun 2020.

Berkurangnya koneksi manusia dengan alam, meningkatnya tekanan, dan kehadiran teknologi akan membuat kesempatan untuk memulihkan kesehatan mental dan fisik lebih sedikit.

Memasukkan unsur alam, baik langsung atau tak langsung, pada lingkungan terdekat akan sangat berpengaruh mengurangi tekanan darah dan menurunkan tingkat detak jantung. Selain itu, dapat meningkatkan produktivitas dan kenyamanan diri.

Karena itulah kini mulai banyak instansi seperti Google, Apple, dan Amazon menerapkan penggunaan desain biophilic untuk tempat kerja mereka.  Selain mampu mengurangi tingkat stres, desain biophilic dapat meningkatkan produktivitas bekerja karyawan.


Keuntungan Menerapkan Desain Biophilic

Dengan menerapkan desain biophilic pada hunian atau tempat kerja, ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan.

Desain kantor: Produktivitas meningkat 8%, tingkat kesejahteraan meningkat 13%, kreativitas meningkat, dan absensi ketidakhadiran karyawan akan menurun

Desain perhotelan: Tamu bersedia membayar 23% lebih mahal untuk kamar dengan pemandangan elemen biophilic

Ruang pendidikan: Tingkat pembelajaran meningkat 20-25%, hasil tes lebih baik, tingkat konsentrasi dan kehadiran meningkat, dampak ADHD berkurang.

Ruang perawatan kesehatan: Tingkat pemulihan pasca operasi meningkat sebesar 8,5%, mengurangi pengobatan nyeri sebesar 22%

Ritel: Konsumen bersedia membayar 8-12% lebih untuk barang dan jasa yang ditawarkan.

Hunian/rumah: Suasana menjadi lebih tenang, menurunkan angka kriminalitas 7-8%, meningkatkan harga properti 4-5%.


Tips Menerapkan Desain Biophilic

Membuat taman hijau atau pekarangan di halaman depan atau belakang hunian.

Memperbanyak bukaan pada hunian untuk sirkulasi udara alami.

Menambah tanaman hijau dalam ruang.

Penggunaan unsur alam lebih banyak, seperti furnitur kayu, rotan, ornament, dan sebagainya

Penerapan cahaya alami lebih banyak.


Sumber :

https://www.rumah.com/berita-properti/2017/10/162397/yuk-mengenal-desain-biophilic-yang-ramah-lingkungan

Sunday, May 7, 2023

Akhiri Kemiskinan Ekstrem Lebih Cepat dari SDGs

Indonesia Targetkan Akhiri Kemiskinan Ekstrem Lebih Cepat dari SDGs

Minggu, 7 Mei 2023

Muhadjir Effendy Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI, menyatakan Indonesia dapat mengakhiri kemiskinan ekstrem lebih cepat dari target agenda Sustainable Development Goals (SDGs).

“Bapak Presiden memerintahkan kepada kita, terutama di Kemenko PMK meminta tingkat kemiskinan ekstrem nol persen pada tahun 2024, yaitu 6 tahun lebih cepat dari target agenda (SDGs),” katanya saat menjadi pembicara kunci pada pembukaan forum Pengetahuan ASCC di Nusa Dua, Provinsi Bali, Minggu (7/5/2023).

Ia mengatakan sebagaimana Instruksi Presiden No.4/2022 bahwa kemiskinan ekstrem merupakan persoalan multidimensi yang harus diselesaikan secara sinergi terpadu dengan mengerahkan seluruh sumber anggaran baik APBN, APBD, APBdes, dan sumber lainnya yang sah serta pelibatan seluruh pihak pemerintah pusat, pemerintah daerah, civitas akademik, dan non pemerintah.

“Hal ini agar persoalan yang dihadapi penduduk miskin ekstrem seperti keterbatasan kebutuhan dasar, rendahnya pendidikan, rendahnya tingkat kesehatan, terbatasnya akses air bersih, rumah tidak layak huni, terbatasnya akses ekonomi dapat terentaskan jika diintervensi secara gotong royong oleh berbagai pihak,” tutur Menteri Muhadjir mengutip dari Antara.

Guna mewujudkan konvergensi dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, Menteri Muhadjir menyampaikan setiap kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan berbagai pihak yang terlibat diminta untuk menggunakan informasi tingkat kesejahteraan yang ada pada data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) sebagaimana yang diperintahkan Presiden RI.

“Upaya konvergensi penghapusan kemiskinan ekstrem mulai menunjukkan hasil,” tuturnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan ekstrem pada September 2022 sebesar 1,74 persen, turun 0,3 persen dari 2,04 persen di Maret 2022.

Muhadjir juga mengatakan dua program Indonesia dalam memberantas kemiskinan ekstem adalah mengakhiri stunting dan membangun infrastruktur yang dibutuhkan daerah.

Pembangunan infrastruktur tak hanya berkutat kepada program infrastruktur besar.

“Pemerintah juga punya perhatian sangat tinggi terhadap upaya untuk membangun infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat bawah, yaitu mencakup jaringan komunikasi, jaringan transportasi di tingkat paling bawah, pengadaan air minum, pengadaan air bersih, sanitasi, kemudian diperkuat dengan pembangunan posyandu dan puskesmas yang representatif,” paparnya.

Ia berharap target kemiskinan ekstrem nol persen pada 2024 dapat tercapai. Diakui, target itu terbilang sulit mengingat masih ada beberapa daerah di Indonesia yang masih sulit dijangkau.

“Kita harapkan target kemiskinan ekstrem nol persen tercapai atau paling tidak mendekati nol persen,” tandasnya.(ant/abd/iss)


Sumber :

https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2023/indonesia-targetkan-akhiri-kemiskinan-ekstrem-lebih-cepat-dari-sdgs/

Smart Reducer Gas Pyrolysis

Mahasiswa ITS Kembangkan Alat Daur Ulang Plastik Menjadi Bahan Bakar

Kamis, 4 Mei 2023

Inovasi alat bernama Smart Reducer Gas Pyrolysis untuk mengatasi permasalahan plastik dengan mendaur ulang jadi bahan bakar, rancangan Tim Fuchelia ITS. Foto: ITS

Tim Fuchelia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengembangkan inovasi alat bernama Smart Reducer Gas Pyrolysis, untuk mengatasi permasalahan plastik dengan mendaur ulang jadi bahan bakar

Immanuel Nathanael Lumban Gaol anggota Tim Fuchelia ITS mengatakan, seiring berkembangnya industri pertanian, saat ini bahan bakar fosil masih menjadi pilihan utama sejumlah petani. Sedangkan menurutnya, ketersediaannya semakin menipis hingga berdampak pada harga yang mahal.

“Dengan begitu, perlu adanya bahan bakar ramah lingkungan, seperti bahan bakar hasil pirolisis limbah plastik,” ujarnya dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net pada Kamis (4/5/2023).

Dengan permasalahan itu, ia bersama tim yang melibatkan tujuh mahasiswa Departemen Kimia ITS, merancang teknologi tepat guna dengan teknik pirolisis limbah.

Alat yang dirancang tersebut merupakan teknologi pengubah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak yang tersusun atas beberapa bagian, yaitu reaktor 18 liter, pipa penghubung, kondensor, dan penampung produk.

Nuel sapaannya, memaparkan, konsep pirolisis yang diterapkannya yakni merupakan proses pemanasan bahan padat dalam keadaaan oksigen yang terbatas atau bahkan tanpa oksigen.

“Alat yang kami kembangkan ini menggunakan plastik Polyethylene Terephthalate (PET) sebagai bahan baku dengan produk luarannya berupa minyak,” imbuhnya.

Sedangkan dari segi teknis, lanjutnya, cara kerja alat tersebut dimulai dengan memilah dan memisahkan sampah plastik yang akan dicacah sampai diperoleh ukuran terkecil. Kemudian masuk proses pirolisis dengan memasukkan 5-10 kilogram plastik ke dalam reaktor, dan dipanaskan menggunakan Liquefied Petroleum Gas (LPG).

“Maka, plastik akan meleleh dan mengalami proses perengkahan menjadi hidrokarbon rantai yang lebih pendek,” terangnya.

Dengan panas yang ditambahkan terus-menerus dalam reaktor tersebut, kata dia, dapat membuat lelehan plastik menguap, dan uap hasil pemanasan dialirkan menuju kondensor untuk didinginkan, sehingga diperoleh cairan berupa minyak.

“Minyak pirolisis ini yang dimanfaatkan untuk bahan bakar mesin diesel untuk menghidupkan alat-alat pertanian,” ungkapnya.

Untuk mengurangi emisi karbon, ia dan tim juga menambahkan zat aditif berupa minyak kayu putih ke dalam minyak pirolisis dengan target hasil minyak yang lebih jernih. Kemudian menambahkan pada knalpot mesin diesel dengan penggunaan minyak pirolisis juga akan ditambahkan karbon aktif.

“Dengan demikian, di saat penggunaannya diesel tidak akan menimbulkan bau menyengat,” ujarnya.

Ia berharap, inovasi tersebut dapat berguna di berbagai aspek industri pertanian di Indonesia, seperti energi, pra panen, dan pascapanen pertanian untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di sekitar masyarakat.

Dan sebagai diketahui, berkat gagasan teknologi tersebut, rancangan tim Fuchelia berhasil diaplikasikan secara langsung pada acara pengabdian masyarakat yang bertajuk Technology for Indonesia (TFI) di Serang, Banten.(ris/dfn/ipg)


Sumber :

https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2023/mahasiswa-its-kembangkan-alat-daur-ulang-plastik-menjadi-bahan-bakar/

Thursday, May 4, 2023

Mitigasi dan Adaptasi Perubahan iklim

Unair Ajak Masyarakat Mitigasi dan Adaptasi

Rabu, 3 Mei 2023

Wahid Dianbudiyanto Pengamat Lingkungan Universitas Airlangga (Unair), mengingatkan masyarakat soal adanya perubahan iklim yang menurutnya, dapat memperburuk keadaan. Dia menyebut gelombang panas ekstrem hingga El Nino diprediksi akan terjadi dan berdampak kepada sejumlah negara Agustus mendatang, termasuk Indonesia.

“Global warming terjadi karena adanya emisi gas rumah kaca yang menyelubungi bumi, sehingga panas matahari terperangkap. Sedangkan El Nino, terjadi karena siklus alami di laut tropis samudera pasifik,” ucapnya pada Rabu (3/5/2023).

Meski secara sains, peristiwa El Nino dan global warming belum dapat dikatakan berhubungan karena perbedaan event yang cukup besar, tetapi ia menyebut keduanya dapat berdampak terhadap perubahan iklim.

Dalam menyikapi perubahan iklim itu, ia mengungkapkan terdapat dua hal mendasar yang perlu dipersiapkan, yaitu mitigasi dan adaptasi.

Untuk upaya mitigasi atau pencegahan, masyarakat dapat mulai hidup dengan green lifestyle, yakni salah satunya dengan aktivitas menanam pohon.

Meski menanam pohon merupakan aksi adaptasi, ia mengatakan hal itu juga bisa disebut sebagai upaya mitigasi. Pohon dapat menyerap karbondioksida, sehingga mampu mengurangi dampak pemanasan global.

“Pohon juga dapat menjaga sumber air tetap hidup, hal ini dapat digunakan sebagai upaya mitigasi saat terjadinya kemarau panjang,” ucapnya.

Sedangkan untuk adaptasi lainnya, dia mengatakan masyarakat harus bersiap dengan suhu tinggi akibat El Nino, atau curah hujan ekstrim akibat perubahan iklim. Contohya seperti mengurangi aktivitas di luar rumah.

“Mungkin bisa juga mulai dibiasakan menggunakan sunscreen untuk menjaga kesehatan kulit di bawah sengatan matahari,” pungkasnya.(ris/bil/ipg)


Sumber :

https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2023/ingatkan-ancaman-perubahan-iklim-pengamat-lingkungan-unair-ajak-masyarakat-mitigasi-dan-adaptasi/

Tuesday, May 2, 2023

RI Fokus Dukung Transisi Energi

KTT Asean 2023, Bos Pertamina: RI Fokus Dukung Transisi Energi Menjelang KTT Asean 2023, Pertamina memastikan penguatan ketahanan energi untuk mendukung transisi energi. 

03 Mei 2023

PT Pertamina (Persero) menyatakan dukungannya terhadap capaian salah satu pilar utama dalam keketuaan Konferensi Tingkat Tinggi Asean 2023 yang akan digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 9-11 Mei 2023. 

Direktur Utama Pertamina, Nikce Widyawati, menjelaskan sebagai pemegang keketuaan KTT Asean 2023, Indonesia fokus pada citra Asean sebagai kawasan strategis yang memiliki peran penting bagi ekonomi dunia. 

Untuk itu, Pertamina akan berkontribusi aktif dalam mencapai tujuan dan prioritas Asean 2023. Adapun, Pertamina berupaya memastikan penguatan ketahanan energi untuk mendukung transisi energi fosil ke energi bersih dan terbarukan. 

Selain itu, Nicke menegaskan bahwa Pertamina agresif mendukung percepatan transisi energi yang inklusif dan berkeadilan menuju net zero emission dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial dan tata kelola secara berkelanjutan.  

"Pertamina sebagai salah satu BUMN dan perusaahan energi Indonesia turut mendukung dan berkontribusi dalam mencapai tujuan Asean khususnya dalam pilar recover, rebuilding, dan sustainibility menjadikan Asean sebagai pusat pertumbuhan ekonomi untuk kawasan dan dunia," kata Nicke dalam video yang diunggah dalam media sosial Pertamina, Rabu (3/5/2023). 

Indonesia memastikan akan mengawal capaian-capaian tiga pilar utama dalam keketuaannya di Asean 2023 yakni Asean Matters, Epicentrum of Growth, dan AOIP. Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menekankan sejumlah isu yang harus terus didorong dalam pembahasan, yaitu negosiasi teks Code of Conduct (COC), pemberantasan tindak pidana perdagangan orang (TPPO), penguatan institusionalisasi dialog HAM di Asean, penyusunan Peta Jalan keanggotaan Timor Leste dan penandatanganan Protokol Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone (SEANWFZ). 

Pada pilar kedua, Epicentrum of Growth, telah dibahas pula sejumlah prioritas seperti penguatan arsitektur kesehatan melalui one health initiative, penguatan ketahanan pangan dan penguatan ketahanan energi, termasuk melalui pembangunan ekosistem kendaraan listrik. 

Komitmen penggunaan mata uang negara Asean dalam transaksi perdagangan dan konektivitas mekanisme pembayaran di kawasan juga telah disepakati untuk memperkuat stabilitas keuangan kawasan. 

Sementara pada pilar ketiga, yakni implementasi AOIP, Menteri Luar Negeri pun menekankan penguatan kerja sama konkret AOIP berdasarkan prinsip inklusivitas, kerja sama ekonomi, dan ekonomi pembangunan. Untuk itu, Indonesia akan menyelenggarakan flagship event yaitu Asean-Indo-Pacific Forum.


Sumber :

https://ekonomi.bisnis.com/read/20230503/44/1652262/ktt-asean-2023-bos-pertamina-ri-fokus-dukung-transisi-energi?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter.