Sendok Garpu dari Limbah Jagung Inovasi Mahasiswa Unsoed Ini Bisa Dimakan
01/09/2021
Beberapa mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) melakukan inovasi menarik. Yakni menamfaatkan limbah tongkol jagung menjadi sendok dan garpu. Tak berhenti disitu, sendok dan garpu tersebut ternyata juga bisa dimakan atau aman untuk dikonsumsi.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi limbah sampah plastik sendok dan garpu. Melansir laman resmi Unsoed, Rabu (1/9/2021), ide tersebut berawal dari adanya daerah Kabupaten Banyumas yang memiliki produksi komoditas jagung tertinggi ketiga dibandingkan dengan komoditas sumber karbohidrat lain.
Ketersediaan limbah tongkol jagung berlimpah tanpa adanya alternatif pemanfaatan oleh masyarakat sekitar, mendorong mahasiswi dari Fakultas Pertanian Unsoed untuk menciptakan solusi. Tentu solusi yang dapat meningkatkan nilai tambah limbah tongkol jagung serta meminimalisir pembuangan limbah secara percuma.
Adapun tim beranggotakan Fitri Nur Haerunnisa (Agroteknologi 2019), Isna Aulia Syahdiar (TEP 2019), Toibah (TEP 2019), Annisa Islamiati (Agroteknologi 2019), dan Salma Alif Nabilah (TEP 2020).
Produk ini diciptakan tidak lepas dari keterkaitan tingkat pencemaran lingkungan terutama sampah plastik. Semakin bertambahnya penggunaan sendok garpu sekali pakai, menambah jumlah sampah plastik di daerah Banyumas.
Hal ini didukung oleh kondisi pandemi Covid-19 yang mengharuskan konsumen tidak menggunakan peralatan makan secara berulang. Menurut Fitri Nur Haerunnisa selaku ketua Tim PKM, produk ini memiliki tingkat kreativitas yang cukup tinggi karena sendok dan garpu ini berbeda dari yang lain.
Produk ini diracik dengan memadukan berbagai formulasi-formulasi yang sudah pernah tim lakukan observasi.
Adapun produk ini dibuat dari limbah tongkol jagung yang digiling menjadi tepung, kemudian disangrai untuk menghilangkan bakteri. "Selanjutnya bahan tersebut dicampurkan dengan bahan-bahan lain yang 100 persen aman dikonsumsi," ujarnya.
Fitri menjelaskan, limbah tongkol jagung diubah menjadi sendok garpu biodegradable yang diberi nama Sepunsoed (Sendok Garpu Biodegradable dari Unsoed). Keunggulan produk dibandingkan dengan produk ramah lingkungan lainnya adalah dapat langsung dimakan, tidak perlu dicuci, mudah, dan praktis.
Produksi Sepunsoed didukung dari pendanaan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Ristek) 2021 bidang kewirausahaan. Tentu, kegiatan ini tak lepas dari dukungan dan bimbingan dari dosen pendamping, Dian Novitasari, S.TP., M.Si.
Untuk saat ini, Sepunsoed telah dipasarkan secara masif melalui berbagai macam e-commerce dan dipasarkan juga melalui sosial media seperti Instagram dan WhatsApp. Sepunsoed diharapkan dapat mengurangi banyaknya sampah plastik, khususnya sampah dari sendok dan garpu sekali pakai, meningkatkan nilai tambah limbah tongkol jagung, dan membuka peluang usaha baru.
Ternyata, bahwa produk ini mendapatkan respon positif dari para konsumen. Tercatat sudah lebih dari 300 pcs sendok garpu terjual sejak peluncuran pertama awal Agustus. Terlebih, menurut survei yang dilakukan oleh tim bahwa potensi pasar dari produk ini sangat besar.
Oleh karena itu, sebagai upaya keberlanjutan usaha, mereka berencana mendaftarkan produk untuk mendapatkan izin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) agar produk dapat bersaing dengan produk pabrikan, keamanan, dan mutu produk terjamin. "Kami berupaya untuk bekerja sama dengan pemilik usaha makanan agar memperluas jangkauan," harap Fitri.
Sumber :
https://www.kompas.com/edu/read/2021/09/01/135641571/sendok-garpu-dari-limbah-jagung-inovasi-mahasiswa-unsoed-ini-bisa-dimakan?page=all#page2.
No comments:
Post a Comment