Pages

Sunday, March 17, 2024

Habis El Nino, Terbitlah La Nina

Fenomena El Niño di Indonesia Tahun 2024

Indonesia, sebagai negara tropis yang terletak di kawasan Pasifik, sering kali menjadi saksi dari fenomena cuaca ekstrem seperti El Niño. Periode El Niño, yang terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik Tengah dan Timur menjadi lebih tinggi dari biasanya, membawa konsekuensi yang signifikan terhadap iklim global. Dampaknya terasa tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.



Apa itu El Niño?.

El Niño merupakan bagian dari sebuah siklus alamiah yang dikenal sebagai ENSO (El Niño Southern Oscillation). Ini terjadi ketika angin pasat yang biasanya bergerak dari timur ke barat melintasi Samudra Pasifik mengalami penurunan kecepatan atau bahkan terbalik. Akibatnya, suhu permukaan laut di wilayah timur Pasifik meningkat, sementara suhu di wilayah barat berkurang.

El Nino disebabkan oleh meningkatnya suhu perairan yang berada di Samudera Pasifik terutama bagian tengah. Suhu permukaan laut merangkak naik di atas 0,5 derajat Celsius sekitar Mei 2023 dan mencapai puncak antara November atau Desember 2023.

El Nino tahun ini terjadi sudah ada La Nina yang berlangsung sekitar 30 bulan terhitung sejak Agustus 2020 hingga akhir Januari 2023. Kala itu musim kemarau yang terjadi di Indonesia cenderung basah karena efek La Nina. Hujan sering turun bahkan saat musim kering.

Dampak El Niño di Indonesia.

1. Kekeringan yang Parah.

Salah satu dampak paling terasa dari El Niño adalah kekeringan yang parah. Pada tahun 2023 dan 2024, Indonesia menyaksikan penurunan curah hujan yang signifikan di sebagian besar wilayahnya. Hal ini menyebabkan kekeringan yang berdampak pada pertanian, menyebabkan gagal panen, menurunnya produksi pangan, dan memicu krisis pangan lokal.


2. Kebakaran Hutan dan Kabut Asap.

Kekeringan yang berkepanjangan juga meningkatkan risiko kebakaran hutan. Pada tahun 2023 dan 2024, beberapa provinsi di Indonesia, seperti Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan, mengalami kebakaran hutan yang luas. Asap dari kebakaran tersebut tidak hanya mengganggu kesehatan masyarakat lokal tetapi juga menjadi masalah serius bagi negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.


3. Peningkatan Suhu dan Gelombang Panas.

El Niño juga berdampak pada suhu udara di Indonesia. Tahun 2023 dan 2024 dicatat sebagai tahun dengan suhu rata-rata yang lebih tinggi dari biasanya. Gelombang panas yang panjang dan intens menyebabkan ketidaknyamanan bagi masyarakat, meningkatkan risiko terjadinya penyakit terkait panas, dan meningkatkan permintaan akan konsumsi listrik untuk pendinginan.

Fenomena tersebut menyebabkan kemarau yang panjang dan cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.


4. Gangguan pada Ekosistem Laut.

Perubahan suhu laut yang disebabkan oleh El Niño juga memengaruhi ekosistem laut. Pada tahun 2023 dan 2024, terjadi penurunan produksi ikan di perairan Indonesia karena perubahan pola arus laut dan penurunan ketersediaan sumber daya plankton sebagai makanan ikan. Hal ini berdampak negatif pada sektor perikanan dan ekonomi pesisir.


Menghadapi dampak yang serius dari El Niño, pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk mengurangi risiko dan merespons situasi tersebut. Ini termasuk peningkatan dalam pemantauan cuaca dan peringatan dini, pengelolaan sumber daya air yang lebih efisien, kampanye pengendalian kebakaran hutan, dan dukungan terhadap petani yang terdampak.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi air, menjaga kebersihan lingkungan, dan mengurangi risiko kebakaran hutan dengan tidak membakar lahan secara tidak terkontrol.


Fenomena El Niño merupakan salah satu contoh yang mengingatkan kita akan kompleksitas hubungan antara laut, atmosfer, dan iklim global. Dampaknya yang merugikan terhadap Indonesia pada tahun 2023 dan 2024 menekankan pentingnya kerjasama global dalam mengatasi perubahan iklim dan membangun ketahanan terhadap bencana alam yang semakin sering terjadi.


El Nino akan berada di fase lemah dengan indeks ENSO bernilai 0,94 pada Januari, Februari, dan Maret 2024 mendatang. Memasuki Maret, April, dan Mei 2024, indeks ENSO akan melemah hingga 0,46 alias netral.

BMKG mengungkap keberadaan El Nino sejak Juli 2023 dan memprediksi fenomena ini berakhir sekitar Februari-Maret. Dengan demikian, Indonesia secara berangsur-angsur akan memasuki peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau. 

Ketika El Nino mulai berakhir, suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur akan mulai mendingin. Hal ini menyebabkan pusat pertumbuhan awan kembali bergeser ke wilayah Indonesia. Akibatnya, curah hujan di Indonesia akan meningkat.

Hujan lebat bisa menjadi menjadi salah satu tanda berakhirnya El Nino. BMKG memperkirakan kemarau di 2024 tidak akan sekering 2023.

Jika musim hujan di Indonesia biasanya sudah mulai terjadi pada bulan November, di tahun 2023/2024 musim hujan baru hadir pada bulan Desember. Bahkan ada yang baru memasuki musim hujan di bulan Januari 2024.

Akhir musim hujan di Indonesia kemungkinan akan terjadi sekitar bulan April-Mei 2024. Sedangkan di bulan Juni beberapa wilayah Indonesia tetap akan mengalami hujan.

BMKG menyebut fenomena El Nino akan segera menuju netral lalu kemudian menghilang dan digantikan fenomena La Nina.

La Nina diperkirakan muncul mulai Juli 2024. La Nina berpotensi menjadi lemah setelah triwulan ketiga yaitu Juli, Agustus, September 2024.

La Nina membuat Indonesia mengalami hujan lebih sering, risiko banjir, suhu udara lebih rendah di siang hari dan banyak badai tropis.


Sumber :

https://www.antaranews.com/berita/3715974/fenomena-el-nino-bertahan-sampai-pertengahan-tahun-2024

https://bpbd.ngawikab.go.id/2023/10/29/bmkg-prediksi-kapan-el-nino-ri-berakhir-januari-2024/

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/23/170000265/bmkg-sebut-el-nino-berlanjut-hingga-2024-akankah-suhu-indonesia-lebih-panas

https://www.cnbcindonesia.com/news/20240129180033-4-509934/bmkg-ungkap-ramalan-cuaca-di-ri-tahun-2024-el-nino-beneran-berakhir

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20240102033522-641-1044139/el-nino-berlanjut-di-2024-simak-nasib-curah-hujan-di-jawa

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7204309/datang-terlambat-gegara-el-nino-kapan-akhir-musim-hujan-2024-di-ri

https://www.rri.co.id/nasional/590253/bmkg-prakirakan-fenomena-el-nino-berakhir-maret-2024

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20240316161717-641-1075087/el-nino-sebentar-lagi-digantikan-la-nina-bmkg-berikan-penjelasan

No comments:

Post a Comment