Pages

Saturday, July 29, 2023

Dampak Plastik dan Mikroplastik dalam Tubuh Manusia

Bahaya Sampah Plastik bagi Kesehatan, Temuan Mikroplastik dalam Tubuh Manusia

Bahaya sampah plastik makin menghantui kehidupan manusia di bumi. Jumlahnya terus bertambah, menggunung dan ‘abadi’. Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mendata, jika sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Jika diumpamakan paus biru, jumlah sampah ini setara 370 ekor paus biru dengan rata-rata panjang 30 meter.

Tak heran jika ada ilmuwan yang memprediksi di tahun 2050 nanti, jumlah sampah di laut lebih banyak dibanding ikan. Data terbaru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), lautan Indonesia sudah tercemar sampah plastik cukup parah. Di tahun 2020, ada sekitar 1772,7 gram sampah per meter persegi. Tak hanya di lautan, sampah plastik juga menghantui daratan juga kehidupan manusia.

Tanpa penanganan yang tepat, bahaya sampah plastik tidak hanya mempengaruhi lingkungan saja, tapi juga kesehatan manusia. Sebuah fakta mengejutkan ditemukan oleh peneliti dari ECOTON, bahwa mikroplastik ditemukan dalam feses manusia. Penemuan ini diabadikan dalam film dokumenter ciamik, Pulau Plastik. Terbaru, ahli ekotoksikologi dari Vrije University Amsterdam Belanda, Dick Vethaak, menyebut partikel mikroplastik ditemukan dalam darah manusia.

Melansir dari laman The Guardian (Microplastics Found in Human Blood for First Time, 4 Maret 2022), bahaya sampah plastik bagi kesehatan manusia ini masih dalam penelitian, terlebih setelah ditemukan mikroplastik dalam darah dan feses manusia.


Mikroplastik dalam Tubuh Manusia

Manusia bisa terpapar mikroplastik karena penggunaan plastik dalam keseharian yang sudah dianggap hal biasa. Bisa dilihat dari sekeliling kita, dari alat makan, elektronik, hingga sabun dan skincare, mengandung plastik. Melansir dari laman Plastic Health Coalition, menyebut jika bahaya sampah plastik bisa berpengaruh pada kesehatan manusia lewat tiga jalur, yakni lewat makanan, minuman, dan udara yang dihirup. Sebuah publikasi dari Environmental Science and Technology (Human Consumption of Microplastics, 2019), menyebut jika air kemasan menjadi salah satu sumber partikel plastik tertinggi yang dikonsumsi manusia. Rata-rata dalam satu botol minum plastik kemasan, mengandung 100 mikroplastik per liternya.

Kedua, bahan kimia tambahan dalam plastik yang dikaitkan dengan masalah kesehatan (kanker terkait hormone, infertilitas dan gangguan perkembangan saraf). Ketiga, mikroplastik bisa menarik mikroorganisme patogen yang berbahaya bagi tubuh manusia karena dapat menyebabkan infeksi. Bahaya sampah plastik bagi kesehatan manusia memang tidak bisa dilihat secara langsung dan membutuhkan waktu yang cukup panjang.


Temuan mikroplastik di feses manusia

Sebuah publikasi dari Indian J Occup Environ Med (Public Health Impact of Plastic, 2011) memberikan gambaran umum mengapa plastik bisa berbahaya bagi kesehatan manusia. Dalam publikasi itu disebutkan jika bahan berbahaya dalam plastik yang biasa digunakan sebagai bahan untuk membuat mainan anak-anak, menjadi salah satu pemicu masalah kesehatan. Menggigit plastik, seperti mainan penggigit (teether plastik), bisa menjadi jalan masuknya mikroplastik ke dalam tubuh. Mikroplastik tersebut dapat terbawa ke saluran pencernaan, bahkan bisa sampai ke rahim dan mempengaruhi perkembangan janin. Selain itu, paparan bahaya sampah plastik itu dapat menyebabkan kanker, cacat lahir, gangguan kekebalan tubuh, efek perkembangan dan reproduksi.


Solusi Mengurangi Paparan Mikroplastik

Seperti yang sudah diketahui, usia plastik bisa berkali lipat dari usia manusia. Plastik adalah salah satu penemuan tercanggih manusia, yang sayangnya sangat sulit diuraikan. Butuh waktu ratusan tahun bagi plastik untuk benar-benar terurai. Sebelum terurai, plastik ini akan terpotong-potong menjadi partikel kecil, atau biasa yang disebut sebagai mikroplastik. Bisa dibayangkan jika mikroplastik yang sulit terurai dan bisa bertahan ratusan tahun ini ada di dalam tubuh manusia. Keberadaan mereka bisa mengganggu kinerja organ tubuh, dan menjadi masalah kesehatan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Salah satu solusi dari bahaya sampah plastik bagi kesehatan manusia ini ialah dengan mengurangi interaksi dengan plastik. Terdengar sulit memang, mengingat kehidupan manusia kini sulit terlepas dari plastik. Sebagai individu, kita bisa memulainya dari mengurangi penggunaan barang-barang yang mengandung plastik dan menggantinya dengan barang yang lebih ramah lingkungan, juga untuk kesehatan. Sedangkan pada tingkat lingkungan masyarakat, kita bisa mengajak tetangga untuk mengurangi pemakaian plastik, bahkan dari yang kecil sekalipun.

Selain itu, solusi yang tak kalah penting untuk mengurangi bahaya sampah plastik ialah kebijakan pemerintah, peran pihak swasta dan juga masyarakat. Kebijakan yang ketat mengenai pemakaian plastik dan polimer-polimernya dalam sebuah produk, harus diterapkan untuk kepentingan konsumen dan lingkungan dalam jangka panjang. Selain itu, menyebaran informasi agar masyarakat lebih paham mengenai bahaya sampah plastik yang bisa mengintai kesehatan, juga harus diperluas. Diharapkan dengan makin masifnya penyebaran informasi terkait sampah plastik, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat soal bagaimana pemakaian plastik dan penanganan sampah plastik yang benar.


Sumber :

https://waste4change.com/blog/bahaya-sampah-plastik-bagi-kesehatan-temuan-mikroplastik-dalam-tubuh-manusia/

No comments:

Post a Comment