AIR TAWAR
71% planet Bumi sebenarnya tertutup air, namun yang merupakan air tawar hanya 2% dan yang mudah diakses hanya 1% saja. Sisanya sebagian besar terjebak dalam es.
Untuk penggunaannya, di seluruh dunia, 70% hingga 80% air tawar digunakan untuk produksi pangan dan pertanian, kemudian 10% hingga 20% untuk industri. Berdasarkan National Geographic, hanya 0,007% air yang tersedia di Bumi diperuntukkan bagi 7 milyar manusia.
Secara keseluruhan, menurut PBB, diperkirakan pada tahun 2050, sebanyak 5 milyar orang akan kesulitan air tawar.
Hal ini diperparah dengan banyak danau besar di dunia yang mengalami kekeringan, setidaknya dalam 100 tahun terakhir, yaitu diantaranya:
- Laut Aral di Asia tengah, kehilangan 90% volume
- Danau Mead di Las Vegas, kehilangan 400 milyar galon air dalam setahun
- Danau Poopo di Bolivia, sudah kering
- Danau Orumiyeh di Iran, kehilangan 80% air dalam 30 tahun
- Danau Chad, hampir kering secara total
Padahal diperkirakan selama 30 tahun ke depan, kebutuhan air dari sistem pangan dunia diperkirakan baik sekitar 50%, dari kota dan industri naik 50% hingga 70%, dan dari energi 85%.
Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan es kutub mencair. Hal ini mengakibatkan efek domino, dimana penyakit purba yang sebelumnya beku dalam es hidup kembali. Hal ini mengakibatkan sistem kekebalan tubuh tidak tahu cara melawan penyakit purba tersebut. Diantaranya mikroba yang dimaksud adalah:
- Esktreofil berumur 32.000 tahun hidup kembali pada tahun 2005
- Bakteri berumur 8 juta tahun tahun hidup kembali pada tahun 2007
- Cacing yang membeku berumur 42.000 tahun hidup kembali pada tahun 2018
Selain itu, di Alaska para peneliti menemukan sisa-sisa flu 1918 yang dulunya menulari hingga 500 juta orang dengan menewaskan 50 juta orang, setara dengan 3% penduduk dunia. Dan pada tahun 2016, seorang anak meninggal akibat ketularan antraks dari bangkai rusa yang mati akibat bakteri tersebut pada 75 tahun lalu dan tersingkap saat es abadi mencair.
Di sisi lain pemanasan global ini juga bisa menyebabkan mutasi yang menyebabkan mikroorganisme yang semula berkarakter biasa dan normal (tidak berbahaya) menjadi ganas, mutasi yang berupa perubahan kromosom gen juga bisa menyebabkan perubahan sifat atau karakter individu dan mikroorganisme.
No comments:
Post a Comment