Kota Termegah Sedunia Terhenti oleh Cuaca Ekstrem.
Hujan lebat yang jarang terjadi telah mengguncang Dubai, salah satu pusat keuangan dan pariwisata terkemuka di dunia, menyebabkan banjir yang merusak infrastruktur dan mengganggu kehidupan sehari-hari warga.
Kota gurun Dubai, Uni Emirat Arab, dilanda banjir setelah mengalami curah hujan terbesar dalam 75 tahun terakhir. Berdasarkan laporan dari beberapa sumber berita terpercaya, termasuk banjir tersebut telah menyebabkan kerugian besar dan menelan korban jiwa.
Hujan deras mulai turun pada hari Senin malam, tanggal 15 April 2024. Pada hari Selasa malam, tanggal 16 April 2024, curah hujan di Dubai tercatat lebih dari 142 mm (atau 5,59 inci) - biasanya merupakan jumlah rata-rata hujan yang turun dalam satu setengah tahun.
Hujan memang jarang terjadi di Dubai karena negara semenanjung Arab memang kawasan yang gersang. Hujan biasa terjadi secara berkala selama bulan-bulan musim dingin di kawasan tersebut.
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) banjir ini akibat curah hujan tinggi. Data tersebut menunjukkan curah hujan sebesar 100 mm yang turun hanya dalam 12 jam ini membuat jalan-jalan di Dubai berubah menjadi sungai, dan air penuh menggenangi rumah-rumah dan tempat usaha.
Setidaknya tujuh orang telah tewas akibat banjir ini, dengan mayoritas korban berasal dari Uni Emirat Arab (UEA) dan Oman. Cuaca ekstrem ini juga telah merusak sejumlah infrastruktur kunci, termasuk jalan raya, bangunan, dan properti lainnya. Banjir bandang ini disebabkan oleh sejumlah besar air hujan yang tidak biasa, mengganggu kehidupan sehari-hari di kota tersebut.
Badai yang belum pernah terjadi sebelumnya ini telah menyebabkan banjir yang meluas, jalan-jalan terendam, pohon tumbang, sekolah-sekolah ditutup, penerbangan dialihkan dari bandara tersibuk di dunia, DXB, dan mengganggu kehidupan sehari-hari di seluruh negeri.
Pemerintah setempat telah berusaha keras untuk membantu warga yang terkena dampak banjir dan memulihkan kondisi kota. Namun, upaya ini terhambat oleh cuaca ekstrem yang terus berlanjut. Sebagai contoh, upaya melakukan cloud seeding (atau penyemaian awan) untuk meredakan hujan justru memperburuk banjir.
Hal ini juga dibenarkan oleh Ahmed Habib, seorang ahli meteorologi, mengatakan kepada Bloomberg bahwa peningkatan curah hujan di UEA mungkin disebabkan oleh praktik “penyemaian awan” di mana pesawat kecil yang dioperasikan pemerintah melepaskan semburan garam ke awan yang berpotensi meningkatkan tingkat curah hujan.
Pemerintah Uni Emirat Arab telah meminta seluruh sekolah dan pegawai pemerintah untuk beraktivitas dari rumah, karena cuaca ekstrem selama dua hari (16-17 April).
Akibat banjir ini, transportasi di Dubai terganggu parah. Bandara Dubai terpaksa menutup operasinya karena landasan pacu yang terendam air, dan beberapa pesawat bahkan terpaksa berlayar di atas permukaan air.
Ini menjadi pengingat yang mengejutkan akan kerentanan infrastruktur kota-kota besar terhadap perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Banjir di Dubai juga menunjukkan pentingnya upaya bersama dalam menghadapi tantangan ini, baik dalam hal mitigasi risiko maupun respons terhadap bencana alam. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Dubai dan komunitas internasional untuk lebih siap menghadapi dampak perubahan iklim di masa depan.
Penyebab banjir di Dubai adalah hujan lebat yang jarang terjadi. Dubai merupakan daerah yang umumnya kering dengan curah hujan yang rendah, sehingga infrastruktur kota tidak sepenuhnya disesuaikan untuk menangani volume air yang besar dalam waktu singkat. Ketika terjadi hujan lebat, sistem drainase dan pengendalian banjir yang ada mungkin tidak mampu menangani aliran air yang cepat, yang kemudian mengakibatkan banjir di beberapa wilayah kota.
Faktor penyebab banjir Dubai ini juga karena kurangnya drainase di jalan raya dan di beberapa daerah. Hujan deras hingga banjir merupakan fenomena langka yang jarang terjadi di UEA.
Seperti wilayah Uni Emirat Arab lainnya, Dubai memiliki iklim yang panas dan kering. Hal ini membuat curah hujan jarang terjadi dan infrastruktur Dubai tidak siap untuk menangani cuaca ekstrem.
Selain itu, urbanisasi yang pesat dan perubahan lahan di Dubai dapat memperburuk dampak banjir dengan menyebabkan aliran air yang lebih cepat dan sulit terserap oleh tanah. Faktor-faktor ini bersama-sama menyebabkan banjir yang parah di kota tersebut ketika terjadi hujan lebat.
Perubahan iklim dan pemanasan global dapat menjadi faktor yang berkontribusi terhadap banjir parah di Dubai, meskipun tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya penyebab. Perubahan iklim dapat memengaruhi pola cuaca secara keseluruhan, termasuk pola hujan.
Pemanasan global dapat meningkatkan intensitas hujan, menyebabkan curah hujan yang lebih besar dalam periode singkat. Ini dapat mengakibatkan banjir yang lebih sering dan lebih parah.
Perubahan iklim dapat mempengaruhi pola hujan di suatu daerah, termasuk meningkatkan kecenderungan hujan lebat yang jarang terjadi. Hal ini dapat meningkatkan risiko banjir.
Pemanasan global juga dapat menyebabkan peningkatan kejadian cuaca ekstrem, seperti badai tropis yang lebih kuat atau periode hujan yang lebih panjang. Hal ini dapat meningkatkan risiko banjir di berbagai wilayah, termasuk Dubai.
Para pakar meyakini ke depannya curah hujan deras seperti ini akan semakin sering terjadi akibat dari perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Di sisi lain, Dubai yang memiliki iklim panas dan kering dapat membuat atmosfer terus menghangat, sehingga akan menyerap lebih banyak kelembapan yang kemudian nantinya dikeluarkan dalam bentuk semburan air hujan yang ekstrem.
Sumber :
https://www.cnbcindonesia.com/news/20240417152940-4-531051/malapetaka-hantam-uea-dan-oman-bandara-dubai-lumpuh-diterjang-banjir
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20240417105029-641-1087137/kenapa-dubai-bisa-terendam-banjir-parah
https://www.antaranews.com/berita/4061949/banjir-bandara-dubai-emirates-tangguhkan-check-in-hingga-tengah-malam
https://www.detik.com/properti/berita/d-7297203/penghuni-apartemen-nelangsa-imbas-banjir-di-dubai-listrik-dan-internet-padam
https://video.kompas.com/watch/1384337/menilik-banjir-di-dubai-kota-super-mewah-di-dunia-yang-dikepung-banjir
https://international.sindonews.com/read/1360811/43/dubai-dilanda-banjir-dan-badai-paling-parah-75-tahun-terakhir-1713355460
https://www.viva.co.id/berita/dunia/1706140-uea-tenggelam-warga-ceritakan-kengerian-banjir-dubai
No comments:
Post a Comment