Larva Black Soldier Fly Solusi Penanganan Sampah Dapur yang Mendatangkan Cuan
Selasa 19 April 2022, 12:30 WIB
BIOKONVERSI dengan menggunakan tentara lalat hitam atau Black Soldier Fly (BSF) selain menjadi solusi penanganan sampah organik, juga bernilai ekonomi tinggi dari produk yang dihasilkan berupa maggot dan kompos.
"Maggot BSF memiliki keunggulan sebagai pakan ternak. Eropa bahkan telah memanfaatkan larva sebagai salah satu pakan ternak berkelanjutan demi menunjang kebutuhan pangan. Terlebih kebutuhan akan protein hewani meningkat seiring dengan meningkatnya angka pertumbuhan populasi," terang Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University, Prof Dewi Apri Astuti, dikutip dari laman IPB.
Sampah organik, katanya, dapat digunakan sebagai media pertumbuhan larva. Produknya dapat dikomersialisasikan dalam larva segar, larva kering, tepung maggot dan sisa limbah seperti kitin dan kitosan. Sisa limbah ini dapat dipergunakan di bidang kosmetik dan makanan.
“Media sangat mempengaruhi bagaimana kualitas larva. Bagusnya limbah-limbah dapur atau pasar dikombinasikan dengan sumber-sumber protein yang lebih tinggi,” sebutnya.
Dewi mengungkapkan, dari media sampah organik sekitar 800 kg dapat menghasilkan 300 kg larva. Harga media dan biaya operasionalnya berbeda-beda tergantung lokasi. Namun kombinasi dengan bungkil sawit dinilai lebih baik karena dapat menghasilkan larva berprotein tinggi.
“BSF sudah merambah ke industri yang menjanjikan. Pembudidaya pemula maggot dapat memulainya dengan cukup mengumpulkan (larva) untuk pakan ikan dan unggasnya,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa larva BSF merupakan nutrien berkualitas, mudah dipelihara, murah dan memberi solusi dalam masalah lingkungan. “Kehadiran BSF sebagai pakan ternak ini memiliki potensi untuk mengolah limbah menjadi rupiah,” katanya.
Menurutnya, kehadiran pakan berkontribusi signifikan untuk menghasilkan produksi ternak yang optimum. Dikarenakan biaya pemberian pakan yang cukup tinggi, dunia peternakan mencari alternatif pakan yang efisien, salah satunya BSF.
Solusi ini dapat mengatasi tingginya angka impor tepung ikan yang menyebabkan defisit negara. Dewi mengatakan, IPB University juga memiliki rumah BSF dan produksinya sudah kontinyu. Di rumah BSF, ia mengkombinasikan limbah ternak yang biasanya berkadar nitrogen tinggi dengan limbah sayuran/hijauan atau cacahan sisa pakan ternak. Rasio ini dapat menghasilkan komposisi larva yang berkualitas baik.
“Nutrisi larva BSF sebagai pakan ternak sudah terbukti nyata memiliki keunggulan. Pemberian pada unggas tidak memberikan perbedaan yang nyata dalam hal konsumsi. Bahkan, dapat menekan biaya produksi serta menghasilkan berat telur lebih tinggi serta rendah kolesterol dan tingkat imunitas yang baik,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, dapat diolah sebagai susu pengganti anak ternak dan menjadi produk pakan tinggi energi bagi ruminansia. Produk samping kitosannya juga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi pertumbuhan bakteri metanogen pada limbah ternak yang berpengaruh buruk pada kualitas lingkungan.
Sumber:
https://mediaindonesia.com/humaniora/486771/larva-black-soldier-fly-solusi-penanganan-sampah-dapur-yang-mendatangkan-cuan
No comments:
Post a Comment